Bangunan Gedung Puskesmas SDU Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi.



Semende,Jurnalekspres.com.-- Sejumlah fasilitas bangunan gedung Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Semende Darat Ulu (SDU) di Desa Pajarbulan yang dibiayai APBD Kabupaten Muara Enim tahun anggaran 2019 diduga tidak sesuai spesifikasi karena beberapa item pekerjaan tidak sepadan dengan kebutuhan.

Kepala Puskesmas SDU, Fitri Sujariah SST M.Kes saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (7/4) mengeluhkan kurangnya volume beberapa fasilitas bangunan gedung dan tidak sepadan dengan kebutuhan yang diperlukan sehingga menghambat pemberian pelayanan medis kepada masyarakat.

"Sebagai Puskesmas Induk, tentunya kami membutuhkan fasilitas standar bangunan seperti sanitasi, westafel, atap yang kuat dan lain sebagainya, selain itu dibutuhkan juga fasilitas yang dapat menunjang kinerja kami, seperti pasokan daya listrik, meja lab, westafel dan lain-lain," keluhnya.

Fitri Sujariah mencontohkan, salah satu fasilitas bangunan yang tidak sepadan dengan kebutuhan misalnya ketersediaan pasokan daya listrik yang hanya sebesar 1.300 VA, padahal daya listrik yang dibutuhkan 6.600 VA, hal ini tentunya akan menghambat petugas Puskesmas memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Kebutuhan listrik Puskesmas Induk tidak sama dengan kebutuhan listrik rumah pemukiman pada umumnya, Puskemas membutuhkan pasokan daya listrik yang lebih besar karena banyak peralatan yang membutuhkan energi listrik, seperti peralatan medis, komputer, lampu, mesin air, Air Conditioner (AC), Televisi dan beberapa alat elektronik lainnya," contohnya.

Diungkapkan Fitri Sujariah, dirinya sudah beberapa kali menyampaikan kurangnya daya listrik yang disediakan kontraktor pelaksana kepada Pelaksana tugas (Plt) Bupati, Dinas Pekerjaan Umum (PU) bahkan kepada anggota DPRD Muara Enim saat reses, namun hasilnya nihil sehingga pihaknya terpaksa menanggulangi sendiri penambahan daya listrik sebesar 6.600 VA dari biaya operasional kapitasi BPJS.

"Selain pemasangan Kwh pasokan listrik yang tidak memadai, kami juga menyesalkan pemasangan atap plafon yang kurang maksimal sehingga kerap kali bocor dan mengancam keselamatan petugas dan pasien, penggalian sefty tank berkedalaman tidak lebih dari 1 m untuk 3 unit Water Closed (WC) juga mengakibatkan penggunaannya tidak efektif," ujarnya. (Novlis Heriansyah)

Posting Komentar

0 Komentar