Muara Enim,Jurnalekspres.com.-- Sejumlah Warga Desa Muara Tenang Kecamatan Semende Darat Tengah (SDT) sejak 27 April lalu gagal menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) karena diduga karena rasa sentiment Kepala desa (Kades) akibat pernah mendapat kritikan dari sejumlah warga tersebut.
Salah seorang penduduk desa Muara Tenang yang tidak ingin disebutkan namanya karena alasan moral saat dikonfirmasi Rabu (29/4) mengaku belum menerima BLT-DD sebagai salah seorang warga yang terdampak corona, menurutnya hingga sampai saat ini dirinya tidak pernah didatangi petugas untuk pendataan.
"Sebelumnya meskipun tidak didata sebagai penerima BLT-DD saya tidak merasa risih dengan tetap berfikir positif, mungkin Pemerintah desa (Pemdes) mendahulukan masyarakat yang lebih membutuhkan mengingat anggaran yang terbatas," akunya.
Namun setelah pembagian dana BLT-DD tertanggal 27 April lalu, dirinya dan sejumlah warga lain merasa dianak-titipkan karena melihat banyak penerima dana BLT-DD yang kemampuan secara ekonomi melebihi mereka dan persyaratan memenuhi minimal 9 kriteria miskin tidak terpenuhi.
"Setelah melihat fakta dilapangan, kami yang memiliki nasib yang sama ternyata juga pernah menyampaikan kritik terhadap Kades, dugaan sementara mungkin karena pernah mengkritik Pemdes kami tidak mendapatkan BLT-DD, kendati demikian seyogyanya Kades berkerja secara profesional," pungkasnya.
Dirinya berharap, jika profesional tentunya Kades tidak mencampur adukkan perasaan dengan pekerjaan, Pemerintah Kecamatan juga diharapkan dapat mengawasi realisasi bantuan BLT-DD agar tepat sasaran dan sesuai mekanisme yang ditentukan Surat Menteri Desa (Mendes), Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) No 1261.
Camat SDT, Khairul B Ssos saat dimintai tanggapannya hanya menyarankan agar berkoordinasi dulu dengan Kades setempat terkait layak atau tidaknya penerima dana BLT-DD.
"Coba koordinasikan dulu dengan Kades terhadap masyarakat yang sesuai mendapat bantuan BLT dimaksud," ujarnya.
Salah seorang Tokoh Masyarakat Semende, Dencik saat dimintai tanggapannya menyesalkan tindakan Kades Muara Tenang yang terkesan tidak berkerja secara profesional, sebagai seorang penyelenggara Pemdes seyogyanya Kades berpegang teguh pada aturan bukan bergantung pada perasaan.
"Tindakan Kades Muara Tenang yang terkesan tebang pilih pada realisasi penyaluran dana BLT-DD telah menimbulkan keresahan dan kegelisahan masyarakat Muara Tenang, untuk meredam kegelisahan tersebut diperlukan peran serta pemerintahan yang lebih tinggi," tanggapannya. (Novlis Heriansyah)
0 Komentar