Tanpa Temui Kendala Aturan, Pemkot Prabumulih Salurkan Bantuan Tahap 2.


Pemkot Prabumulih menyalurkan bantuan sembako tahap ke- 2 kepada masyarakat yang menerima.

Prabumulih,Jurnalekspres.com.-- Pemerintah kota Prabumulih menjelang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Kamis (21/5) kembali menyalurkan bantuan bahan pokok berupa 10 Kg beras, 1 dus mie instan dan 1 botol kecap untuk masyarakat terdampak corona di seluruh wilayah Kelurahan tanpa menemui kendala aturan terkait penerima bantuan yang berkemungkinan tumpang tindih.

Sebelumnya penyaluran bantuan bahan pokok kepada masyarakat terdampak corona sempat tertunda karena Pemerintah kota menunggu petunjuk dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah pusat untuk menghindari kendala aturan tumpang tindihnya penerima Bantuan sosial (Bansos).

Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM saat jumpa pers perkembangan terakhir penanganan penyebaran virus Covid 19, Senin (18/5)  beberapa waktu lalu mengatakan, sejumlah bahan pokok bantuan masyarakat terdampak corona sudah tersedia namun penyalurannya masih menunggu petunjuk Pemerintah.

""Seiring perkembangan penanganan Covid 19 pihak Kemendagri beberapa waktu lalu mengatur bahwa pemerima Bansos penanganan Covid 19 tidak boleh tumpang tindih antara jenis bantuan satu ke jenis bantuan lainnya, sedangkan pada tahap pertama kita tidak mempertimbangkan adanya jenis bantuan lain," katanya.

Ridho Yahya berpendapat, sebagai Kepala daerah dirinya tidak mempermasalahkan jika masyarakat tidak mampu menerima beberapa jenis Bansos ditengah pandemi Covid 19, jika memang memenuhi syarat penerima bantuan tidak ada salahnya jika tetap diberikan meskipun telah menerima bantuan jenis lain khususnya yang dibiayai daerah.

Setelah mendapat petunjuk dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Pemkot Prabumulih kembali menyalurkan bantuan bahan pokok untuk masyarakat terdampak corona agar tidak menjadi beban saat menjalani penerapan PSBB.

Gubernur Provinsi Sumsel, H Herman Deru saat meninjau persiapan bantuan bahan pokok untuk masyarakat terdampak corona mengatakan, jangan ragu menyelamatkan masyarakat dari dampak penyebaran virus Covid 19, dirinya tidak ingin mendengar masyarakat Prabumulih kelaparan karena (penerapan-red) PSBB.

"Kota Prabumulih adalah kota dagang, produktivitas harus berjalan namun kita harus patuh pada protokol kesehatan, memang di (masa-red) PSBB ini kita harus mengakui ada penurunan aktivitas, untuk itu tadi Pak Wali bertanya 'Pak Gub ini kemungkinan akan terjadi over lapping antara data baru dengan data lama'," tambahnya.

H Herman Deru melanjutkan, yang penting dirinya tidak ingin mendengar masyarakat Prabumulih kelaparan karena (penerapan-red) PSBB, dirinya menyarankan Walikota Prabumulih tetap menjalankan program bantuan yang ada, yang penting si penerimanya ada, yang tidak boleh jika tidak ada yang menerimanya, tapi jika barang keluar ada yang menerima maka (jangan-red) ragu-ragu.

"Inilah gunanya kita berkerja sama dengan Polres, Kejari juga dengan BPKP, selama yang menerima ada obyeknya ada tidak usah ragu yang dikhawatirkan barang keluar tapi tidak ada yang menerima," lanjutnya. (Novlis Heriansyah)

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Bantuan bentuk apapun yg terpenting ada manfaat dan berguna bagi yg membutuhkan,

    Agar PSBB dapat terlaksana secara maksimal dan terputus mata rantai covid19 Prabumulih aman dan kondusif

    BalasHapus
  2. Bantuan sembako tahap 2 jgn sampai terjadi kerancuan data agar tak seperti keledai ...........

    BalasHapus