SPAL Kota Agung Berlumur Lumut, Kades : Suatu Hal Wajar, Alami Dan Natural.



Muara Enim,Jurnalekspres.com.-- Menanggapi pemberitaan banyaknya lumut yang menjamur di dinding bangunan Saluran Pembangunan Air Limbah (SPAL) Desa Kota Agung di sejumlah media online 1 Minggu terakhir, Pemerintah desa berpendapat bahwa suatu hal yang wajar dan sangat alami jika tempat basah dan penuh bakteri akan mudah ditumbuhi lumut atau jamur.

Kepala Desa Kota Agung, Muhammad Aminudin melalui ponselnya  mengatakan, bangunan SPAL adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat air limbah rumah tangga menuju ke kolam retensi, oleh karena bangunan SPAL dialiri air kotor berbakteri, basah dan lembab tentunya akan sangat mudah menjadi tempat lumut atau jamur tumbuh subur.

"Jangankan saluran air yang katakanlah dinding bangunannya jarang dibersihkan, sejumlah fasilitas sanitasi di rumah-rumah warga saja meskipun sering dibersihkan masih rentan ditumbuhi lumut dan jamur, hal tersebut sering kita lihat di dinding sumur, dinding luar kamar mandi, bak mandi dan beberapa fasilitas sanitasi lainnya," katanya.

Muhammad Aminudin menambahkan, bangunan SPAL Desa Kota Agung melanjutkan bangunan Kepala desa sebelumnya, mulai dibangun pada 2 Desember 2019 lalu sepanjang 28 meter menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) Perubahan Tahun 2019.

"Pembangunan SPAL tesebut dipercepat dengan pertimbangan mengatasi air limbah yang mengalir ke sejumlah sawah sehingga mencegah timbulnya keresahan dan kerusakan pada sawah milik warga, namanya juga air limbah tentunya kotor dan berbau serta rentan menjadi tempat lumut dan jamur tumbuh," tambahnya.

Kepala Seksi (Kasi) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kecamatan Semende Darat Tengah (SDT), Kisman saat dimintai tanggapannya membenarkan bahwa lanjutan bangunan SPAL di Desa Kota Agung dibangun akhir 2019 lalu yang dibiayai APBDesa Perubahan tahun 2019. (Novlis Heriansyah)

Posting Komentar

0 Komentar