Lurah Gunung Ibul Kunjungi Rumah Siswa Yang Kesulitan Belajar Daring.


Lurah Gunung Ibul Sarutama,SE kunjungi rumah Qila dan Asifa, rabu (5/8/2020).

Prabumulih,Jurnalekspres.com.-- Lurah Gunung Ibul Kecamtan Prabumulih Timur Sarutama, SE kunjungi kediaman Asifa dan Qila (9) putri dari pasangan Andri Kurniawan dengan Siti Khadija yang viral karena tak mampu beli paket internet untuk belajar online dirumah kontrakan yang berdampingan dengan garasi mobil selama 10 tahun, rabu (5/8/2020).

Dalam kunjungannya Lurah Gunung Ibul akan berusaha membantu keluarga Asifa dan Qila untuk terdaftar dijaminan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan lainnya. Sarutama, SE mengaku baru mengetahui keluarga tersebut dari berita yang sudah viral sejak senin kemarin.

"baru tau saya pak, ini aku belum baca koran,” seraya membaca berita kemiskinan Qila dan Asifa dikoran yang diletakan diatas meja.

"coba kita tinjau langsung kerumahnya,” ajaknya kepada sejumlah awak media.

Mengetahui keadaan itu lurah sangat menyesalkan kejadian tersebut dan berharap RT dan RW segera melakukan pendataan yang akurat dan disampaikan ke Kelurahan untuk selanjutnya diteruskan ke Dinas Sosial dalam pendataan jaminan sosial (PKH,KIS,dan KIP).

Masih kata Lurah, keluarga Asifa dan Qila sudah memenuhi kriteria keluarga tidak mampu untuk diajukan mendapat bantuan dari program sosial PKH dan pihaknya akan segera berusaha melakukan pendataan agar keluarganya mendapat bantuan dari pemerintah dan memberikan solusi jika untuk Belajar Daring pihak kelurahan telah menyediakan Wifi gratis bagi warganya.

"Kalau tidak ada paket internet datang ke kantor lurah buk, disana ada Wifi internet gratis," himbaunya.

Sementara itu, Siti Khadijah ibu dari anak kembar menceritakan kekurangan yang dialami keluarganya ke Lurah Gunung Ibul bahwa dirinya telah beberapa kali mengajukan persyaratannya ke Rukun Tetangga (RT) namun hingga kini belum juga ada tindak lanjut.

"sudah pak saya kumpul berkasnyo ke pak RT tapi belum turun bantuannyo,” ungkap Siti Khadijah.

Sebelumnya diberitakan keluarga ini terpaksa membeli Telepon Genggam (HP) Android bekas pakai seharga Rp.100 ribu dari kerabat ayahnya untuk ketiga anaknya, namun hal itu masih menjadi masalah karena keluarga tersebut tak mampu membeli paket internet.(sn) 

Posting Komentar

0 Komentar