PRABUMULIH,Jurnalekspres.co.id.-- Status Kota Prabumulih yang kembali ditetapkan sebagai zona merah berdasarkan data Satuan tugas (Satgas) Covid Sumsel pertanggal 20 Desember 2020 lalu bakal mènjadi pertimbangan tersendiri bagi Pemerintah kota untuk merealisasikan rencana penyelenggaraan belajar mengajar tatap muka di sekolah.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kota Prabumulih, Suherli Berlian ST melalui ponselnya mengatakan, kembali ditetapkannya Prabumulih sebagai zona merah tentunya harus disikapi Pemerintah kota dan masyarakat pada umumnya dengan serius.
"Penerapan pembatasan wilayah kemungkinan diperlukan untuk membatasi pergerakan masyarakat khususnya dari wilayah yang rawan ke daerah yang steril, jika diperlukan bisa saja diberlakukan lagi PSBB, terlepas dari keputusan pemerintah kota tentunya peran serta dari Pemerintah setempat hingga ketingkat RT dan dukungan kesadaran masyarakat sangat diperlukan," katanya.
Pria yang juga dikenal sebagai Ketua GAPENSI Prabumulih ini menambahkan salah satu upaya menghadapi pandemi ini adalah memperketat Penerapan Protokol Kesehatan, meminimalisir pertemuan, pemberian sanksi tegas bagi penyelengaraan hajatan yang tidak menerapkan Protokol kesehatan oleh instansi terkait agar menimbulkan efek jera.
"Jika status zona merah di Prabumulih mengalami peningkatan dan berlangsung lama bukan tidak mungkin DPD Partai Nasdem kembali terjun ke tengah masyarakat untuk membagikan masker, hand sanitizer serta sarana protokol kesehatan lainnya bahkan Alat Pelindung Diri (APD) untuk petugas dilapangan," ujarnya.
Suherli Berlian menambahkan, terkait adanya rencana dikembalikannya proses belajar mengajar tatap muka di sekolah, menurutnya status zona merah dan ini perlu dipertimbangkan, khususnya pada sekolah-sekolah yang belum melengkapi sarana dan prasarana protokol kesehatan seperti belum adanya sekat antar siswa.
"Mengenai adanya keluhan wali murid jika rencana tatap muka si sekolah ditunda, dirinya berharap para wali murid memaklumi kondisi yang ada, ketidakmampuan membantu anaknya mengerjakan tugas dari sekolah bukan alasan yang bijak untuk melawan pandemi," tambahnya.
Salah seorang tenaga pengajar di SMP N 12, Siti Sadaria ketika dimintai komentarnya mendukung penuh apapun kebijakan pemerintah kota terkait kembali ditetapkannya Prabumulih sebagai zona merah, dirinya yakin dan percaya bahwa apapun keputusan yang diambil demi kemaslahatan masyarakat banyak.
"Apapun kebijakan Pemerintah kota untuk mengatasi penyebaran Covid 19 ini harus kita dukung penuh karena semua keputusan yang diambil tentunya telah melalui berbagai pertimbangan dan perkembangan yang ada," pungkasnya. (Novlis Heriansyah)
0 Komentar