PRABUMULIH,-- Makna dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia bukan hanya sekedar memasang bendera dan umbul-umbul semata.
Namum lebih dari itu, peringatan Hut Kemerdekaan harus dijadikan ladang evaluasi dan intropeksi diri sejauh mana.
Keberhasilan dan kemajuan pembangunan yang kita hadirkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal ini disampaikan Walikota Prabumulih, Ir.H. Ridho Yahya.MM kepada awak media diruang kerjanya, Rabu (10/08/22). Orang nomor satu Kota Prabumulih ini menyebut bahwa peringatan kemerdekaan RI ke -77 ini dirinya banyak merenung dan intropeksi diri tentang apa-apa saja yang telah diberikan kepada masyarakat.
"Saya bertanya masih berapa jumlah rumah kurang layak huni di Prabumulih dan masih banyak kah angka pengangguran di kota kita ini," bebernya.
Lanjut Ridho Yahya, pembangunan rumah tidak layak huni atau rumah kumuh saat ini sudah menyentuh angka 95 persen. Sementara untuk upaya mengatasi pengangguran, pihaknya telah membuka program kerjasama bersama PT Sritex, Sukoharjo, Jawa Tengah dalam penyaluran ribuan tenaga kerja Prabumulih.
"Alhamdulillah hampir habis masa jabatan saya pembangunan rumah tidak layak huni tinggal 5 persen lagi, paling yang terkendala surat kepemilikan.Untuk atasi pengangguran kita kirim tenang kerja kita ke pabrik tekstil PT Sritex, ini nyata," tegasnya.
Menurut Ridho Yahya, peringatan Hut kemerdekaan tahun ini tidak dirayakan secara besar-besaran mengingat kondisi keuangan saat ini dan pandemi yang mengalami peningkatan.
"Makanya kita rayakan secara sederhana saja, perayaankan perlu biaya dan covid juga saat ini meningkat lagi," ujarnya.
Diakhir, Suami Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu ini berharap agar masyarakat juga dapat merayakan Hut RI tahun ini secara sederhana dan diisi dengan kegiatan positif saja.
"Daripada masukin proposal kesana-sini dan ngeberatin masyarakat, lebih baik sederhana saja," pesannya.(*)
0 Komentar