JAKARTA,-- Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) tampil beda. H.M Albahori Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Pimpinan Daerah (Pimda) PKN Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengungkap empat perbedaan partai politik (parpol) yang didirikan loyalis Anas Urbaningrum (mantan Ketua Umum Partai Demokrat) tersebut dengan parpol lain.
“Ya, memang PKN ini parpol baru. Namun kami sudah membuktikan bahwa kami eksis. Untuk kepengurusan Pimpinan Daerah (Pimnda) sudah lengkap 34 provinsi. Untuk pimpinan cabang (Pimcab) dari 514 kabupaten dan kota di Indoensia PKN sudah memiliki Pimda di 501 kabupaten/kota di Nusantara,” kata Albar ,sapaan akrab H M Albahori di sela menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Edisi Perdana Pimpinan Nasional (Pimnas) PKN di The Sultan Hotel, Jakarta, 6 Oktober 2022 malam.
Lebih lanjut Albar menerangkan, Ketua Umum Pimnas PKN Gede Pasek Suardika dalam sambutan pembukaan Rakernas menuturkan empat perbedaan PKN dengan parpol lain.
"Pertama partai PKN merupakan satu-satunya parpol yang memiliki nama Nusantara. Nama nusantara ini muncul karema Indoneia menjadi negara yang unggul. Jaman dulu dari masa ke masa kerajaan di Indoensia selalu merajai dunia. Mulai dari Kutai, Gajahmada, hingga Sriwijaya. Bagi orang PKN wajib kuasa sejarah," kata suami Hj Lucianty Ketua Pimda Provinsi Sumsel ini.
Kedua lanjut pengusaha gas ini PKN anti kriminalisasi. “Ketiga tepo seliro (tengang rasa). Harus melohat sisi kiri, kanan dan bersahaja. Harus peduli dengan lingkungan sekitar,” sambung kolektor jeep klasik dan unik ini.
Keempat PKN mengutamakan gotong royong. “PKN partai yang berdikari berdiri di kaki sendiri. Tanpa bohir (pemilik modal atau pemilik proyek) politik. Rakernas edisi perdana bisa digelar karena gotong royong semua kader PKN,” tukas dia.(ion)
0 Komentar